Farmakope adalah buku resmi yang ditetapkan secara hukum dan memuat standardisasi obat-obatan serta persyaratan identitas, sifat kimia dan fisika, kadar, kemurnian, cara pemeriksaan atau analisis, sediaan farmasi, dan sebagainya. Farmakope Indonesia pertama kali dikeluarkan pada tahun 1962 (Jilid I) dan disusul dengan Jilid II pada tahun 1965 yang memuat bahan-bahan galenik dan resep. Sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan, Farmakope jilid I dan II direvisi menjadi Farmakope Indonesia edisi II yang berlaku sejak 12 November 1972. Pada tahun 1977 dibentuk panitia untuk menelaah dan mengkaji Farmakope Indonesia edisi II, dan baru pada tahun 1979 dapat diterbitkan Farmakope Indonesia edisi III yang diberlakukan mulai 12 November 1979. Pada tahun 1995 diluncurkan lagi Farmakope Indonesia edisi IV. Terkahir pada tahun 2014, diterbitkan Farmakope Indonesia edisi V yang merupakan edisi paling baru dari Farmakope Indonesia.
Sebagai pelengkap Farmakope Indonesia telah diterbitkan pula sebuah buku persyaratan mutu obat resmi yang mencakup zat, bahan obat, dan sediaan farmasi yang banyak digunakan di Indonesia, akan tetapi tidak dimuat dalam Farmakope Indonesia. Buku ini diberi nama Ekstra Farmakope Indonesia 1974 dan telah diberlakukan sejak 1 Agustus 1974 sebagai buku persyaratan mutu obat resmi di samping Farmakope Indonesia.
Di samping kedua jenis buku tersebut, pada tahun 1966 telah diterbitkan pula Formularium Indonesia yang memuat komposisi dari beberapa ratus sediaan farmasi yang lazim diminta di apotek. Buku ini juga mengalami revisi, dan pada tahun 1978 diberi nama Formularium Nasional (Fornas).
Di samping kedua jenis buku tersebut, pada tahun 1966 telah diterbitkan pula Formularium Indonesia yang memuat komposisi dari beberapa ratus sediaan farmasi yang lazim diminta di apotek. Buku ini juga mengalami revisi, dan pada tahun 1978 diberi nama Formularium Nasional (Fornas).
Setiap negara pada umumnya memiliki Farmakope, sesuai dengan alam atau iklimnya dan IPTEK masing-masing negara. World Health Organization (WHO) juga telah menerbitkan dua jilid buku Farmakope Internasional (1965). Begitu juga Masyarakat Ekonomi Eropa (EEC) telah mengeluarkan tiga jilid Farmakope Eropa yang berlaku untuk negara Eropa Barat di samping Farmakope Nasional masing-masing.
Sumber:
Syamsuni. 2006. Ilmu Resep. Jakarta: EGC.
Comments
Post a Comment